Saturday, August 30, 2014

Berserah

"Nad, apabila sekeliling tidak lagi bercakap tentang Allah, bukankah kita akan langsung bercakap dengan Allah? Cuma, satu saja penghalangnya. Jika hati masih degil, tidak mahu tunduk, patuh, dan berserah kepada Allah sepenuhnya, dan masih ‘bergantung’ kepada makhluk-Nya, selamanya awak akan hidup dalam keadaan sebegini. Tidak tenteram dan tidak bahagia, sebab kebahagiaan dan kesedihan awak diletakkan pada benda yang tidak statik dan berubah-ubah "



bila kita mula terikut dengan yang di sekeliling kita,
tanpa kita sedar,
sedikit-sedikit kita mula menjauh dari Dia.


itu paling ditakutkan.

Selalu,
bila cuti aku selalu sangat takut sebab takut futur,


Tapi,
selepas cuti dah dekat nak habis ni,
baru rasa yang bila duk rumah kita tak mudah nak ikut orang,
buat benda yang tak baik.


bila duk rumah,
at least kita terjaga.

benar,
ada hikmah atas segala hal.



****



terlalu banyak bercakap dengan manusia,
yang pastinya tentang manusia,


mungkinkah sudah tiba,
untuk bicara pula pada Dia.


luahkan segala,
tapi perit,
bila hati tak mampu bagi kerjasama.


akhirnya,
aku melirih pedih.




Ya Allah, berilah aku hati yang baru.

Thursday, August 28, 2014

Jalan Ini



di balik jalan ini,
kita akan temui banyaknya nikmat yang tiada terperi,
bersama tanggungjawab yang sentiasa di bawa di kanan dan kiri.





bila Allah hadirkan,
mereka-mereka yang datang bagi menguatkan,
yang datang untuk mengajarkan yang kita bukan lagi keseorangan,



syukur bertamu dalam hati,



kerna aku tahu,
setiap jiwa-jiwa ini sedang memburu cinta Ilahi,
lalu dibawa dengan mencintai hati-hati di sisi,



ah,
sungguh aku cinta kalian kerana Ilahi,
moga Allah izin untuk terus bersama,
dalam gerabak Islam ini.



 Uhibbukum fillah!








1820
280814
Malayzi.

mintalah segalanya

“Aku tak pernah mengkhawatirkan apakah doaku akan dikabulkan”, demikian ‘Umar ibn Al Khaththab pernah berkata. “Sebab setiap kali Allah mengilhamkan hambaNya untuk berdoa, maka Dia sedang berkehendak untuk memberi karunia.”
“Yang aku khawatirkan adalah”, lanjut ‘Umar, “Jika aku tidak berdoa.”
- lapis-lapis keberkahan , Salim A.Fillah 


Selalu ,
kita di ajar untuk berdoa ,
meminta apa saja yang kita mahu di dunia,
dan di akhirat sana.



Tapi ,
yang menjadi tanda tanya,
apakah doa kita itu diminta dalam keadaan yang kita sebetulnya mengkehendakinya ?




apakah doa kita dipasakkan dengan percaya yang benar-benar tinggi ,
dengan keyakinan sepenuh hati ?
yang Allah bakalan memakbulkan doa kita nanti ?




koreksi diri ,
lihat kembali,
peminta yang bagaimana kita ini ?




apakah peminta seyakin Musa ?
atau pencinta doa sepercaya Umar ?


Di lapis-lapis keberkahan, kita mengeja iman dan adab itu dalam doa-doa. Dan inilah firmanNya yang Maha Mulia menutup renungan kita dengan lafal doa yang penuh makna:
Katakan: duhai Allah, pemilik kerajaan maharaya, Engkau berikan kekuasaan kepada sesiapa yang Kau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan itu dari siapa saja yang Kau kehendaki. Engkau muliakan sesiapa yang Kau kehendaki, dan Engkau hinakan siapa jua yang Kau kehendaki. Di tanganMulah segala kebaikan. Sesungguhnya, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau memasukkan malam ke dalam siang dan Kau benamkan siang ke dalam malam. Engkau mengeluarkan yang hidup dari yang mati, dan Kau seruakkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau mengenugrahi rizki pada siapapun yang Kau kehendaki tanpa terbatasi.” (QS Ali ‘Imran [3]: 26-27)




1815
280814
Malayzi.